Puisi ini dibuat iseng ma temen gue di pagi hari Jumat tanggal 04 Mei 2007
Jakarta, 04 Mei 2007
Ada Seorang ibu berkata,
MAAFKAN IBU, NAK
setelah ia memarahi anaknya,
lalu menyesalinya karena tangisan sang anak
yang tiada henti
MAAFKAN IBU, NAK
setelah ia memarahi anaknya,
lalu menyesalinya karena tangisan sang anak
yang tiada henti
Pernah seorang Bunda mengucap,
MAAFKAN BUNDA, NAK
Apabila ia merasa telah menyakiti hati anaknya
Padahal sang Bunda tahu bahwa
semua adalah demi kebaikan buah hatinya
MAAFKAN BUNDA, NAK
Apabila ia merasa telah menyakiti hati anaknya
Padahal sang Bunda tahu bahwa
semua adalah demi kebaikan buah hatinya
Seringkali Mama bertutur
MAAFKAN MAMA, NAK
Pada saat ia sedang merenung
dan dengan air mata berlinang
lalu menuduh dirinya bahwa selama ini ia tidak pernah
bisa memberi kasih sayang sempurna
dan merasa tidak dapat senantiasa membahagiakan anaknya...
MAAFKAN MAMA, NAK
Pada saat ia sedang merenung
dan dengan air mata berlinang
lalu menuduh dirinya bahwa selama ini ia tidak pernah
bisa memberi kasih sayang sempurna
dan merasa tidak dapat senantiasa membahagiakan anaknya...
TAPI,
Patutkah seorang berucap :
MAAFKAN AKU, NAK
Pada sang jabang bayi
yang bahkan belum meneriakkan jerit tangisnya di telinga
Belum merasakan teriknya matahari
Dinginnya malam
Namun ia sudah dibinasakan jauh sebelum waktunya ?
Patutkah seorang berucap :
MAAFKAN AKU, NAK
Pada sang jabang bayi
yang bahkan belum meneriakkan jerit tangisnya di telinga
Belum merasakan teriknya matahari
Dinginnya malam
Namun ia sudah dibinasakan jauh sebelum waktunya ?
Pada saat itulah,
Bapa akan berkata
SEBAIKNYA KAU MAAFKAN DIRIMU SENDIRI,
SEBELUM MEMINTA UNTUK DIMAAFKAN"
Bapa akan berkata
SEBAIKNYA KAU MAAFKAN DIRIMU SENDIRI,
SEBELUM MEMINTA UNTUK DIMAAFKAN"
by Erinthz
No comments:
Post a Comment