ilustrasi |
Baru dapet info bagus banget dari majalah ayahbunda nih : (saya tulis ulang yah)
Ini yang biasa dilakukan turun menurun, membujuk anak dengan permen agar ia mau melakukan sesuatu yang kita inginkan. misalnya menghabiskan makanannya.
kini saatnya kebiasaan tersebut perlu berhenti, karena permen atau camilan manis lain itu akan lebih menarik di mata anak daripada makanan sehat yang anda sajikan. sebutir permen menghabiskan 20-30 kalori yang bila dikonsumsi terus menerus akan bertumpuk menjadi cadangan lemak.
Boleh tapi...
Gula merupakan jenis karbohidrat sederhana. Dalam keseharian, gula identik dengan gula pasir. Padahal dalam arti luas gula banyak macamnya, seperti : glukosa, dekstrosa, laktosa, galaktosa, xylitol dan sorbitol, yang sering kali merupakan gula yang "tersembunyi" di dalam makanan/minuman.
karbohidrat memang dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi. Sementara karbohidrat kompleks juga sebagai sumber serat (fiber) serta lebih lambat dicerna dan diserap usus dibanding karbohidrat sederhana.
Artinya karbohidrat sederhana meningkatkan kadar gula darah lebih cepat dan bila tidak digunakan tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak. Kelebihan lemak bisa menyebabkan kegemukan dengan segala komplikasinya, seperti diabetes, darah tinggi, penyakit jantung, bahkan stroke. Perlu berpikir ulang bisa akan menyajikan makanan manis dan mengandung lemak tinggi seperti cokelat, cake dan es krim pada anak.
Adakah rekomendasi gula per hari untuk anak-anak? USDA (United States Department of Agriculture) merekomendasikan 6% - 10% dari kalori total per hari, sedangkan anjuran WHO kurang dari 10%.
Bila kebutuhan anak sehari 1000 kalori, maka yang berasal dari gula maksimal 100 kalori, setara dengan 25 gram atau 5 sendok teh atau 2,5 sendok makan. Ini semua termasuk gula yang tersembunyi pada makanan.
Bertahap dan Kreatif
Membatasi konsumsi gula memang tidak mudah, apalagi bila si kecil sudah 'kecanduan' rasa manis. Lakukan secara bertahap, sehingga dia tidak terlalu merasa kehilangan rasa favoritnya sekaligus mendapatkan asupan nutrisi lainnya.
Ganti permen dengan kue atau biskuit. Utamakan produk makanan yang banyak mengandung karbohidrat kompleks, seperti roti, biskuit, serta aneka olahan beras jagung, tepung terigu dan umbi-umbian, daripada produk makanan yang banyak mengandung karbohidrat sederhana, seperti permen, atau camilan manis lainnya.
Selain rasa kenyang yang ditimbulkannya lebih lama, makanan berkarbohidrat kompleks juga memberi si kecil asupan nutrisi lain.
Roti dan biskuit yang dibuat dari tepung terigu, apalagi yang dihasilkan oleh gandum utuh -- tanpa disosoh atau dihilangkan bagian dedaknya -- mengandung serat, vitamin, mineral dan lemak.
Dapatkan rasa manis dari buah. Gunakan bebagai buah yang rasanya manis - apel, pir, pisang dan melon, atau aneka buah kering tanpa tambahan gula seperti kismis atau kurma - sebagai bahan campuran camilan si kecil. Anda bahkan bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan gula yang disebutkan dalam resep.
gula buah atau fruktosa lebih manis daripada gula gula pasir, apalagi bila yang digunakan konsentrat buah. Namun, hindari penggunaan buah kaleng dalam larutan gula, manisan buah dan jus kemasan yang biasanya tinggi kadar gulanya.
Manfaatkan rempah bercita rasa manis Jumlah gula dalam makanan atau minuman juga dikurangi dengan meambahkan kayu manis, vanila, daun mint, cengkeh, pala atau jahe. Ada bonus sejumlah zat gizi yang terkandung dalam rempah-rempah tersebut.
misalnya 1 sendok teh kayu manis bubuk mengandung 28 mg kalsium dan sejumlah vitaminB kompleks, serat dan zat besi.
Batang kayu manis juga bisa menjadi batang pengaduk minuman yang unik dan disukai anak-anak
Topping sehat, berkreasilah, buat saus buah nanas, apel atau stroberi sebagai teman makan pancake, waffle atau froyo (frozen yougurt). Lengkapi dengan potongan buah segar dan taburan kayu manis atau pala untuk mengeluarkan aroma manis alami buah-buahan.
Jeli saat membeli, Pilih produk makanan atau minuman dengan kadar gula paling sedikit. Cermati nama-nama lain gula dan pengganti gula, seperti srukosa, dekstrosa, glukosa, maltosa, sorbitol, xylitol, beet sugar (gula bit), cane sugar (gula tebu) atau high fructose, corn syrup (syrup jagung) dan madu.
Juga gula dalam bentuk tidak terelakkan seperti selai, saus selada dan bumbu penyedap rasa.
Pilih jus buah murni 100%, jangan ditambahi dula dan minum cukup 120-180 ml/hari.
Kurangi Porsi. Perlakukan makanan manis sebagai snack atau pencuci mulut dan dinikmati dalam porsi kecil. Sediakan snack yang minimal, terbuat dari 1-2 kelompok bahan makanan, misalnya pisang panggang dengan keju, bagel mini dengan selai kacang atau bubur kacang hijau.
Tingkatkan protein. Dibanding karbohidrat, usus perlu waktu lebih lama untuk menceerna dan menyerap protein, sehingga kita merasa kenyang lebih lama. Jadi tambahkan protein seperti ikan, ayam, kacang-kacangan, keju dan yogurt tawar ke dalam menu makan si kecil.
Perbanyak minum. Daripada softdrinks, pilih air mineral, susu tanpa gula (2 gelas sehari) atau minuman tanpa gula lainnya.
No comments:
Post a Comment