Pernah tau Jojo dan Sinta? Duo mojang bandung ini lagi beruntung.
Setelah video lipsinc nya beredar luas di Youtube dan dilihat banyak orang
(terakhir di cek viewernya mencapai 2,3 jutaan orang) duo ini langsung terkenal.
Beberapa stasiun TV menghadirkan mereka untuk diwawancara. (yang belum tau videonya,
saya meng-upload-nya di bawah nih...)
Nah, apakah mereka berbakat dengan menjadi lipsinc dari lagu dangdud yang (ternyata)
cukup dikenal. Terserah kalian mau berpikir apa.
(di you tube sendiri video lipsinc ternyata memang
banyak, tidak hanya duo gadis ini saja. Dan menurut saya, lipsinc bukanlah bakat. Setiap orang pastinya bisa melakukan itu, tinggal PD atau tidaknya di depan kamera
atau berani atau tidaknya meng upload video mereka di situs0situs internet yang
notabene jadi konsumsi umum.)
Well, terlepas dari itu semua, duo mojang bandung ini berhasil mendongkrak
keberuntungannya. Dunia entertain yang (katanya) susah sekali dijangkau dan begitu
banyak sikut-sikutan berhasil mereka buka. Tinggal bagaimana mereka mengemasnya
saja. Kalau mereka tidak melakukan polesan sana sini (baca. kursus acting mungkin
atau modelling (kalau memang ternyata mereka belum punya skill itu)) tinggal tunggu
waktu tenggelamnya saja.
Contohnya sudah cukup banyak bukan? Tidak perlu dibeberkan disini, saya yakin
langsung banyak berkelebat bayangan-bayangan orang-orang yagn dulu pernah terkenal
sekarang hilang dari peredaran.
Kembali ke Jojo dan Sinta...
Tentunya saya mengucapkan selamat karena mereka berhasil menembus pasar entertain di
Indonesia, sebuah perstasi tentunya, semoga bisa terus berkarya dan mempergunakan
kesempatan yang ada sebaik-baiknya tentunya.
Tapi yang menjadi concern saya adalah beasiswa...
Loh kok bisa sih? Kemana pikiran para rektor dari unpas ini, kok bisa-bisanya
memberikan beasiswa ke jojo dengan mengatakan
kalau Jojo berprestasi (baca: maksudnya berprestasi karena sudah membawa-bawa nama
universitas Pasundan naik daun, baru sekali ini yah ada orang tenar di kampusnya, jadi norak)
Padahal, masih begitu banyak anak-anak yang jauh lebih berprestasi tapi tidak
mempunyai rejeki lebih (keberuntungan) untuk mengenyam bangku kuliahan.
Akibat berta ini, saya semakin percaya kalau pernyataan dibawah adalah benar :
Orang pintar kalah dengan orang ulet, Orang ulet kalah dengan orang beruntung.
Jadi kalau mau berhasil, berdoalah semoga menjadi orang yang pintar dan beruntung di
sertai usaha keras. Kalau tidak beruntung yah nasib...seperti mereka-mereka yang
berprestasi tapi tidak di berikan kesempatan untuk mengenyam bangku universitas....
No comments:
Post a Comment