Awalnya gue pikir gue punya banyak teman. teman yang udah dianggep
kayak saudara sendiri....adik dan kakak.
kayak saudara sendiri....adik dan kakak.
Tetapi pada saat seperti ini, dimana gue ngerasa sibuk, butuh orang yang
membantu, butuh orang yang dengan sukarela meminjamkan tenaganya...
mereka menghilang.
membantu, butuh orang yang dengan sukarela meminjamkan tenaganya...
mereka menghilang.
Hanya tinggal segelintir orang yang benar2 ada di samping gue
yang bertahan dan membantu. Kemana mereka yang lain ?
yang bertahan dan membantu. Kemana mereka yang lain ?
gue gak tau.
yang pasti...gue kecewa banget. Sebuah kebodohan yang harusnya dulu gak
pernah gue lakuin. Karna dulu dengan bodohnya, gue
pernah gue lakuin. Karna dulu dengan bodohnya, gue
sampai mengorbankan diri, waktu bahkan kerjaan gue demi ornag yang gue anggap
teman.
teman.
Dulu gue gak pernah menganggap itu kebodohan apalagi menyesal.
Tetapi sekarang, (walau gue gak menyesal, karena dengan begitu akhirnya gue belajar
Tetapi sekarang, (walau gue gak menyesal, karena dengan begitu akhirnya gue belajar
mengetahui mana teman sejati mana yang bukan) gue yakin, adalah sebuah
kebodohanyang fatal yang pernah gue lakukan adalah....
kebodohanyang fatal yang pernah gue lakukan adalah....
mengorbankan segalanya demi orang yang tidak pernah menganggap gue teman.
Well...tetapi, dengan segala kerendahan hati, gue tetap berterima kasih atas pengalaman-pengalaman
serta pembelajaran-pembelajarannya yang berharga wahai "teman"
serta pembelajaran-pembelajarannya yang berharga wahai "teman"
-----------------
No comments:
Post a Comment