Tuhan adil banget,
Selama Cinta dan realita selalu mengombang-ambingkan diriku
Selama itu pula Tuhan memberikan kenyataan menyakitkan mengenai Cinta.
Sampai akhirnya....kenyataan membuat diriku
sekali lagi yakin oleh realita.
Selama Cinta dan realita selalu mengombang-ambingkan diriku
Selama itu pula Tuhan memberikan kenyataan menyakitkan mengenai Cinta.
Sampai akhirnya....kenyataan membuat diriku
sekali lagi yakin oleh realita.
Cinta, seorang yang hina tanpa tanggung jawab.
Bahkan tanpa keinginan untuk menembus tembok masa depan.
Cinta yang suka berjalan di tempat
berbahagia dengan apa yang telah diperoleh masa kini
tanpa berfikir tentang masa depan.
Bahkan tanpa keinginan untuk menembus tembok masa depan.
Cinta yang suka berjalan di tempat
berbahagia dengan apa yang telah diperoleh masa kini
tanpa berfikir tentang masa depan.
Tidak memikirkan diriku yang menanggungnya sendiri
Marahkah diriku ? TIDAK, hanya kecewa.
Marahkah diriku ? TIDAK, hanya kecewa.
Cinta bodoh yang telah membuat buta akan kebaikan realita
tapi akhirnya....
tapi akhirnya....
Cinta menunjukkan ekornya, yang seperti serigala
menunjukkan tanggannya yang bagaikan ular
menunjukkan taringnya yang kuning
menunjukkan pikirannya yang seperti kutu.
menunjukkan tanggannya yang bagaikan ular
menunjukkan taringnya yang kuning
menunjukkan pikirannya yang seperti kutu.
Si cinta bodoh ini, tidak bisa memasang topengnya kembali
Diriku tidak bisa lagi dikelabuinya dengan kata-kata sok manisnya
Lidahnya yang bercabang dan berlendir akan kena karmanya
suatu saat nanti....biarlah waktu yang berbicara.
Diriku tidak bisa lagi dikelabuinya dengan kata-kata sok manisnya
Lidahnya yang bercabang dan berlendir akan kena karmanya
suatu saat nanti....biarlah waktu yang berbicara.
Biarkan Cinta bergulat dengan dirinya sendiri...
semoga termaafkan apa yang dilakukannya.......
semoga termaafkan apa yang dilakukannya.......
Diriku yang kecewa
No comments:
Post a Comment