Tidak seperti Pulau Ayer/Pulau Bidadari/Pulau Putri...
Pulau ini tidak termasuk pulau komersil.
Di pulau ini masih terdapat penduduk yang tinggal disana....
Dermaga, subuh |
Kemarin, tanggal 18-19 Juni saya dan keluarga pergi kesana.
Hanya saya dan anakku (tanpa suami karena harus bekrja) + orang tuaku, adikku, teman adikku, om dan tanteku serta 3 sepupuku juga pacar dari sepupuku.
Kami berangkat dari pelabuhan muara karang memakai kapal penumpang yang sama sekali tidak bisa dibilang nyaman.
buat orang-orang yang mudah mabuk laut, lebih baik menyiapkan diri dengan minum obat anti mabok.
Karena 4 orang di antara keluargaku sukses muntah ^^
Kapal penumpang yang mengantarkan kami ke Pulau Pramuka |
Kebetulan saya sendiri sih memang terbiasa dengan keadaan itu jadi tidak muntah...Dan ditambah perjalanan yang memakan waktu cukup lama.sekitar 2,5 jam - 3 jam....
Sampai di Pulau Pramuka...kesan pertama...(jujur ajah) kaget banget.
Akiabt dari awal terpikirkan Pulau bidadari / Pulau Ayer yang memang dikhususkan untuk menginap dengan villa2 yang bagus dan nuansa yang disetting demikian rupa hingga terlihat nyaman.
Disini, di Pulau Pramuka, rasanya seperti datang ke daerah kota terpencil.
Penuh dengan keramaian....Tetapi tenang saja, kesan pertama mungkin cukup tidak menyenangkan.
Tapi pulau ini sangat bersahabat. Begitu banyak pelancong yang datang ke pulau ini, walau mungkin hanya untuk tempat bermalam, seperti kami ^^ (Ditandai dengan tempat penginapan yang selalu full booked, kalau mau booking harus dari 3-4 minggu sebelumnya, terutama yang berada tepat di bibir pantai)
Nah, too bad, karena om ku booking tiba-tiba akibat belum ada kepastian dari para peserta bisa ikut atau tidak. Hasilnya kami menginap di salah satu rumah penduduk yang disulap menjadi semacam losmen.
Jauh dari bibir pantai. Anehnya harganya sama dengan vila-vila di bibir pantai ^^
Dan yang lebih menyebalkan adalah penggiliran listrik (saya kurang tahu yang di villa bibir pantai ikut mendapatkan perlakuan ini atau tidak)
Tapi Listrik hanya menyala pukul 4 sore - 1 subuh dan jam 4 subuh hingga pukul 6 pagi.
Cukup merepotkan untukku yang membawa anak balita (untungnya anakku sudah terlalu capai sehinggga tidak terbangun tengah malam)
Back to my story.
kami sampai di pulau sekitar 9.30, setelah merapikan barang2 bawaan di villa kami makan di rumah makan padang setempat.
Rasanya..enaaakkkk...ok lah untuk lidahku ^^....
Dan harganya sama saja seperti harga standard di jakarta (bukan harga RM Padang Sederhana yah, tp rumah makan padang tanpa nama)
setelahnya kami menyempatkan melihat kolam buatan (sebenarnya sih bagian dari laut yang di kerangkeng, supaya para pelancong bisa melihat2 ikan hias yang bagus. termasuk Penyuuuu...
Hebat...di pulau pramuka ini terkenal dengan tempat penangkaran penyu nya.
Setelah itu kami berperahu ria.perahu nelayan tapi sangat menyenangkan...
Kapal nelayan yang mengantarkan kami |
tempat pertama yang kami kunjungi adalah restoran dermaga.
disitu ada kolam buatan yang sama tapi isinya lebih menakjubkan.
Bayangkan ada ikan hiu, ikan hiu pari, ikan sepatu dan banyak lagi.
Jangan ditanya ukurannya..pasti besar2 (anakku bukan main senangnya, sayang tidak ada fotony T__T)
Bagian belakang restoran dermaga |
Salah satu bagian dari restoran, bagus banget... |
Sambil menunggu si empunya perahu memasang terpal tambahan sebagai atap, kami menghabiskan watu di sana.
udaranya panas dan kering. Yang mau jalan2 ke pulau jangan lupa bawa sunblock, topi dan kacamata + air minum tentunya.
Setelahnya kami menghabiskan waktu dengan memancing.
Walau kami amatir dalam memancing, kecuali om ku, tapi kami semua berhasil mendapatkan ikan.
Walau ukurannya hanya sebesar telapak tangan orang dewasa, beberapa malah ada yang lebih kecil.
Tapi cukuplah untuk makan malam. beberapa orang malah dapat 2 buah ^^
Setelah seharian memancing...malamnya makan ikan hasil tangkapan sendiri..enaaakkk ^^
(Yang menggoreng adalah istrinya si empunya perahu...om ku memang sudah biasa bersama dia kalau sedang ingin melarikan diri dari kepenatan Jakarta dan memancing)
Besoknya (hari minggu)
Kami pergi snorkling, tapi aku pribadi merasa sangat kurang sekali waktunya karena kami harus mengejar perahu pulang saat itu.
Jadi kami hanya bermain dari kisaran jam 8an hingga jam 11an.
Sempat bermain2 juga di pantai...hmmm sebuah pantai yang aneh. ini benar2 bukan pulau, walau cukup panjang, tapi lebarnya paling hanya 5 meter dan cuma pasir...hehehe
Mungkin (menurut om ku) dulu pantai itu merupakan pulau atau salah satu bagian dari pulau, tetapi karena terkikis atau entah apa, jadinya yang tersisa hanya segitu ^^.
Nah ini pantai tanpa pulau |
Nah, ketika pulang ke villa...inilah saat2 paling menyusahkan.
Dengan anggota keluarga sebanyak itu, kami harus mengejar waktu agar semua bisa kebagian jatah mandi ditambah lagi mengejar waktu keberangkatan kapal, atau kami harus rela pulang di sore hari.
Mandi super cepat padahal habis snorkling, rasanya setelah keramas pun rambut masih berpasir...huhuu...
Parahnya, ketika tinggal 2 orang yang belum mandi air habis. Seperti yang kutulis diatas, siang hari adalah jam tanpa listrik.
Alhasil si empunya penginapan menimbakan air terlebih dahulu hihihi...
Okay, time to go homeeee...
Hari itu, ternyata Pulau Pramuka ada acara sendiri, entah apa, tapi yang jelas reuni.
Jadi, yang ketika pergi kami bisa mendapatkan tempat cukup luas, sekarang mesti berdempet2an seperti sarden.
Dan sialnya kami harus mendapatkan tempat di lambung kapal yang sudah pasti panas.
Tapi Thanks God anakku tidur sepanjang jalan, jadi dia gak perlu muntah2.
Ombak cukup besar saat itu, jadi perahu goyang goyang seperti bermain ayunan..hehehe.
Baru berjalan 10 menit, orang diseblahku muntah..tidaaakkk, aku langsung saja buang muka.
Daripada kebawa mau muntah gara gara melihat muntah.
Eh ternyata tanteku yang memang jijik an, akhirnya muntah sepanjang perjalanan.
Begitu pula dengan keluarga yang baru 10 menit itu sudah muntah
Dari anaknya yang berusia SD, anak bayinya, sampai ibunya...huhuhu...gak cuma sekali tapi berkali-kali
Dan sampailah kami di jakarta sekitar 3 jam berikutnya.
So, for me
Pulau pramuka adalah pulau yang menarik untuk di dijadikan tempat transit.
Kita bisa melihat penangkaran penyu disana.
Apalagi kalau dapat vila di daerah bibir pantai
harganya kisaran 300.000 - 400.000
Vila di bibir pinggir pantai |
Penyewaan Kapal nelayan 1 1/2 hari Rp. 250.000
Tapi untuk menghabiskan sepanjang hari disana sangat tidak mengenakkan.
Lebih baik stay di Pulau Ayer atau pulau bidadari.
Tinggal di Pulau pramuka berarti harus sudah siap untuk terus berada di lautan, menyebrang pulau sana sini.
Tapi cukup banyak kok perahu-perahu nelayan yang melabuhkan perahunya disana, siap untuk mengantar anda...
Ups, ada 1 hal yang membuatku takjub.
Ditengah-tengah laut ada kolam renang ^^.
Well, bentuknya seperti kolam renang, lengkap dengan batu loncatan dan lintasan-lintasannya. malah ada menara penjaganya juga. terbuat dari besi.
Tetapi jangan harap mendapatkan air tawar ketika berenang, karena kolam itu pun airnya yah air laut...
Menurut si nelayan, setiap sore cukup banyak yang berenang kesana, sayang nya aku lupa tanya, apakah harus bayar atau tidak kalau mau berenang disana.
lol! itu keluarga yang ibunya, anaknya yang berusia sd sampai bayinya muntah yang mana, ci? untunglah saya tidak melihat. wkwkwk XD
ReplyDeletenice story :)
wkwkwk...lo tidur sepanjang jalan sih yah...di sebelah kiri lo tau.
ReplyDeletedari awal ampe akhir..klo dijumlahin bisa 10 kali tuh.
Ampe g kasih plastik jg dah
bagussssssssssssssss.........^^ sukaaa...^^
ReplyDeleteitu yg penyu yg manaaaa???? aku ngga liattt.. huhuuu...
like like like!1 lain x lagi.. =D
wkwkw...sayangnya yang penyu emang kita kan mang gak ke tempat penangkarannya ^^..
ReplyDeleteitu hasil foto browsing hehehe. Tapi di pulau pramuka nya jg
iya lain kali kesana...+ keluarga besar, heheh biar makin rameeee
ReplyDeletelebaran kemana niii? ke pulau lg nyooooooookkk.. *ketagihan. xD
ReplyDeletehuahaha..hayuukkksss..tapi semuanya yah che..sama apak juga dunk. biar lengkaappss
ReplyDelete