Runaway Gate



Runaway gate or Emergency Exit...
Which one did you prefer?
for me both of it has the same meaning...

Kedua pintu membantu saya melarikan diri!!
Setidaknya saat saya jenuh dengan pekerjaan yang monoton dan menguras otak saya akan mencari pintu ini,
untuk keluar dari segala rutinitas yang ada.

Saya bukan psikolog...saya adalah bukan siapa-siapa...
Seperti yang dituliskan di Twitter saya...
Saya hanyalah salah seorang ciptaan Tuhan
Saya seorang penggila games, seorang blogger, penyuka internet dan seorang pencinta manga..

Tidak ada yang baik dari semua itu, tetapi saya bangga ^^ (jadi ngelantur)
Yah well kembali ke topik...Saya lupa apakah saya pernah menuliskan ini atau tidak.

Tetapi di jaman serba susah apalagi yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, yang penuh dengan kemacetan, polusi dan berbagai hal lain yang bisa membuat STRESS (bayangkan, pulang dan pergi kekantor bisa menghabiskan waktu berjam-jam, apa gak bikin semaput?)
Paling tidak kita membutuhkan sebuah pintu keluar darurat untuk meredakan STRESS berkepanjangan!

Saya sendiri dalam rangka membuat diri saya tidak STRESS, saya akan berlari keluar dari rutinitas dengan hobi saya, entah itu nonton film, menulis di blog atau membaca buku.
Dan cara sederhana tersebut berhasil membantu saya mempertahankan kewarasan saya!
Hidup memang perlu perjuangan, tetapi jangan lupa bersenang-senang juga...seperti kata moto

WORK HARD PLAY HARD...

Suatu ketika, saya mendengar cerita, cerita ini memang benar adanya, karena kebetulan ornag yang diceritakan adalah teman suami saya,
Sebut saja A (knapa sih pake inisial? karena saya malas menulis nama terlalu panjang ^^) ia sudah cukup tua, umurnya kisaran 50an. punya penyakin kambuhan seperti jantung.
Hobinya sebenarnya adalah segala hal yang berbau motor tua, entah sparepart atau oli-oli buatan jadul (ckckckck....sama banget ky suami saya *tepokjidat)
Nah karena menurut istrinya ia suda terlalu tua, maka dilaranglah ia bermain-main sama barang-barang tua yang mungkin saja berdebu!
Tetapi apa jadinya, A malah menjadi makin lemah, penyakitnya sering kambuh dan sampai mesti masuk rumah sakit. Akhirnya sang Dokter menyarankan agar ia kembali ke hobinya, dan percaya atau tidak ia sehat-sehat saja hingga sekarang.

Entah ini cuma sugesti karena A terlalu sayang sama hobinya atau memang hobi bisa membantu menghilangkan STRESS, saya kurang tahu pasti.
Tetapi kalau dipikirkan dengan logika (*SOKBIJAK.MODE ON!) pada saat kita STRESS, kalau kita punya hobi (yang artinya sebuah hal yang kita suka), kita pasti akan merasa senang bukan. setidaknya hobi kita bisa membuat kita melupakan sejenak hari-hari penat yang kita lewati.

Jadi carilah EMERGENCY EXIT anda sebelum terlambat, sekali lagi bekerja boleh giat, tetapi jangan lupa bersenang-senang yah!

No comments:

Post a Comment