Showing posts with label about my son. Show all posts
Showing posts with label about my son. Show all posts

Harley oh Harley

Harley with Harley 'Ironhead' at SMS 

Gak kebayang, saya akan menulis tulisan dengan judul "Harley Oh Harley" setelah belakangan ini sering menulis dengan judul yang mirip tapi beda (Daddy Oh Daddy).

Jadi cerita dimulai ketika kami pergi jalan-jalan untuk mencari sepatu untuk si adik kecil, Velocette. Kebetulan, toko sepatu tempat kami mencari tepat berseberangan dengan tempat main game arcade atau 'TimeZone'. Jadinya, sudah bisa dipastikan, itu merupakan temptation terbesar untuk Harley yang usianya memang usia bermain ^^.

Setelah cukup lama menahan dirinya untuk tidak ke 'TimeZone', akhirnya kami menyerah juga, dan Harley pun diijinkan ke 'TimeZone' dengan dibumbui banyak kata-kata wejangan,

"Tunggu kami di 'TimeZone'ya, jangan kemana-mana, nanti kami datang"
"Jangan pergi sama orang tidak dikenal"
"Yang manis ya, jangan iseng"

Begitu kami selesai melakukan kegiatan mencari sepatu Velo, barulah kami menyusul Harley ke 'TimeZone'. Ketika akhirnya saya menemukan Harley, saya melihat gerakan (menurut saya agak mencurigakan atau saya saja yang mungkin paranoid) beberapa orang anak berusia 11 tahunan yang menunjuk-nunjuk Harley sambil bisik-bisik. Sontak (cieeee pake sontak ^^) saya langsung memanggil nama Harley, yang membuat anak-anak tersebut terlihat terkejut dan salah tingkah lalu kemudian menawarkan permen yang tadinya untuk ditawarkan ke Harley kepada saya, "Bu, mau?" yang saya tolak dengan senyuman.

Nah disinilah cerita serunya. Walau sudah cukup sering saya mengajarkan Harley untuk tidak menerima makanan atau barang apapun itu dari orang tidak dikenal, (mumpung ada kejadian nyatanya), saya merasa harus mengulang.

Me : Harley, kalau dikasih makanan/barang apapun dari orang asing, Harley harus bagaimana?
Harley : Gak boleh nerima. (katanya cuek)
Me : Diingat ya Harley. Orang asing termasuk orang-orang yang seumur sama kamu.
Harley : Iya Mami.  Jadi kalo mau ambil, Harley mesti kenalan dulu ya,
Me : ...... (kehabisan kata-kata untuk menerangkan sambil berdoa dalam hati, semoga tidak ada kejadian yang ngeribetin itu...haish)

Ekstra Kulikuler pilihan Aley

Harley in his uniform

Extra Kulikuler pilihan Aley yang tidak biasa, bagi mereka yang pmikirannya masih cupu ^^.

Aley, yang sudah duduk di kelas 1 SD dihadapkan pilihan extra kulikuler yang menurutku bukan sebuah pilihan ekskul yang ok.
Ekskul Sekolah yang ditawarkan untuk anak kelas 1 SD adalah :

1. Bahasa Inggris
2. Sempoa
3. Dance

Dan bisa diperkirakan pilihan Aley terjatuh pada Dance ^^.
Well, selain memang sepertinya Aley menyukai Dance, kurasa juga karena pilihan Ekskul lainnya yang tidak menyenangkan.

Bayangkan, si anak kelas 1 SD ini kan sudah belajar dari jam 7.00 - 11.45, masa iya mereka mesti belajar pelajaran lagi diluar jam belajar wajibnya?

Tetapi sayangnya, pilihan Aley ini sempat di tanda tanya oleh wali kelasnya ketika si Daddy mengambil raport nya.
Kebetulan, Aley adalah satu-satunya anak laki-laki yang memilih dance.

Setelah terjadi percakapan antara Daddy nya dan si wali kelas, akhirnya si wali pun membiarkan Aley tetap pada Ekskul dance nya.

Yang menjadi pertanyaan, apakah seorang anak lelaki menyukai dance itu aneh? kurasa tidak, lihat saja, begitu banyak dancer cowo yang keren banget....coba ada search di YouTube.

Dan ternyata, Aley memang unik, sejak Aley cukup usia untuk cukup berpikir, cita-citanya adalah menjadi tentara dan koki ^^, dua hal yang bertolak belakang bukan? hehehe.

Dan ternyata ketika masih TK pun, Aley suka main masak-masakan dengan teman perempuannya, bahkan Aley suka sibuk bertanya kepada saya apa dia bisa membantu saya memasak. Keren kan :)

Saya pribadi, mendukung semua keinginan Aley, selama hal tersebut tidak merugikan orang lain, lagipula banyak kok koki terkenal, di dunia bahkan Indonesia yang berjenis kelamin laki-laki.

Eits, jangan menganggap anak laki-lakiku berbeda dulu ya, Aley tetap suka main robot-robotan, mobil-mobilan, bahkan smack down sama Daddy nya kok. Hanya saja pilihan cita-citanya yang tidak seperti anak lelaki pada umumnya, yang mungkin memilih jadi dokter, pilot atau pekerjaan yang terkesan maskulin lainnya.

BTW Aley juga suka banget nontonin acara masak loh ^^


Daddy Oh Daddy - Misteri Kaus dalam Velo yang menipis

Harley & Velocette

Cerita mengenai si Daddy yang kesalahan mengenakan CD yang salah ke Aley tidak berhenti sampai disitu.

Karena Ke-ERROR-an nya yang seperti itu, sudah pernah terjadi sebelumnya (Saya baru bisa menulisnya sekarang ^^)

Suatu ketika, selama beberapa hari, saya kebingungan dengan jumlah kaos dalam (kaos kutang) Velo yang sepertinya mestinya lebih banyak dari yang ada di lemari.

Tapi saya masih belum mikir yang macam-macam, "Mungkin masih ada di cucian," pikirku.

Lewat hari keempat, saya mulai makin curiga, kok semakin dikit??
Dan begitu saya sedang memasuk-masukkan baju yang telah rapih dilipat ke lemari, barulah saya mengerti,

Kemana hilangnya kaus kutang Velo selama ini?

Saya menemukannya di lemari Aley, bersama dengan tumpukan kaos kutang yang memang milik Aley. Dan terjadilah percakapan yang makin aneh saja.

Me : Daddy, kok kaos nya Velo ada di lemari Aley?

Daddy : mana?

Me : Yang ini Daddy (sambil menunjukkan kaos kutang Velo)

Daddy : Oooo pantesan, kemaren Aley gak bisa pakai karena kekecilan (sambil ngeloyor ambil spidol untuk memberi inisial ke masing-masing kaos kutang)

OMG, Aley itu sudah berusia 6 tahun loh...dan Velo baru 4 bulan ketika itu :(





Daddy oh Daddy - Misteri Celana Dalam

Daddy & Harley

Setiap nonton iklan TV yang menayangkan seorang ayah yang memakaikan baju kekecilan pada anaknya itu, saya menganggap itu hanya bisa-bisaan si Production House saja agar iklannya disimak.
Tetapi setelah saya melihatnya sendiri...akhirnya saya percaya, itu bisa terjadi. ^^

Begini nih ceritanya :

Misteri Celana Dalam

Suatu ketika, saya, dan keluarga bermalam di rumah ayah saya. Sebagai ibu, sayalah yang menyiapkan pakaian apa saja yang harus dibawa, termasuk pakaian suami saya, walau dia yang memilih.

Di hari kedua, Velo, anak keduaku yang saat itu masih berumur beberapa bulan pup cukup banyak sampai beleber keluar. Karena sedang dipangku oleh suami, alhasil, celana suami pun terkena.

Jadilah mereka berdua harus mandi, tetapi ketika saya mencari (maaf) celana dalam suami, saya tidak menemukan. Padahal seingat saya, saya sudah membawanya kok. Sebagai gantinya, saya malah melihat celana dalam anak pertama saya, Aley yang membuat saya sempat bingung....

"Perasaan saya, celana dalam Aley yang saya bawa itu ngepas. Jadi harusnya tidak ada lebih, karena hari tersebut waktunya kami pulang. Dan saya pun sudah membawa celana dalam suami..."

Singkat cerita, saya terpaksa deh berlari-lari ke minimart terdekat sambil menggendong Velo (agak sulit menitipkan anak bayi ke keluarga saya) untuk membeli celana dalam suami.

-----

Akhirnya begitu sampai rumah, misteri celana dalam akhirnya terungkap.

Aley yang saat itu mau ganti baju tidur dan cuci kaki dan tangan pun membuka bajunya, yang membuat saya terbengong-bengong....

Me : Aley, kok pakai CD Daddy?

Aley : Itu kan Daddy yang kasih, ya Aley pake aja.

Me : (Melihat dengan pandangan takjub ke suami)

Suami : Oh iya, pantesan, kok pas dipakein, CD nya kegedean...

Me : (Menghela napas dalam-dalam)


Ketika si Adik lahir

Aley - Velo

Anakku yang pertama sempat menolak adiknya yang baru lahir.
Bukan karena ia tidak siap dengan si adik yang baru lahir, tetapi karena tidak sesuai dengan bayangannya ^^.

Jadi Si kakak sebenarnya sudah sangat tahu, bahwa satu hari adiknya akan lahir, dan Si Kakak sangat mengharapkan adiknya tersebut adalah seorang perempuan. Dalam benaknya, seorang perempuan itu berambut panjang seperti Mommy nya.

Tapi begitu sang adik lahir, ketika saya masih di ruang operasi, si Kakak diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh Daddy nya ke sang adik.

Daddy  : Aley, ini adik Aley, Velo namanya. Adik Aley perempuan. Cantik gak?
Aley     : Bukan, itu bukan adik Aley. Kata Mommy, adik nya Aley perempuan, perempuan kan rambutnya panjang. Jadi itu bukan adik Aley. 
Daddy  : Itu Adiknya Aley, karena baru lahir jadi rambutnya belum panjang.

Mendengar penjelasan Daddy nya, Aley terdiam, entah mengerti atau tidak. Namun setiap kali bisa ke RS untuk menjenguk Mommy dan adiknya, aley tetap terlihat senang.

Belakangan, ketika sedang ngobrol iseng dengan Aley yang sedang bermain dengan Velo yang kini sudah berusia 9 bulan, saya suka bertanya kembali:

Mommy : Aley, Velo cantik gak?
Aley       : (dengan yakin menjawab) Belon cantik, Mommy, soalnya rambutnya belum panjang.
Mommy : Loh, jadi Mommy juga tidak cantik donk ? (Kebetulan karena cuaca kian memanas, saya memutuskan memotong rambut sangat pendek)
Aley       : Mommy cantik sih, kalau rambutnya sudah panjang. Makanya rambut Mommy dipanjangin donk.
Mommy : Hahahaha baiklah Aley.

Jadi intinya, sang kakak Aley menganggap perempuan cantik itu adalah yang berambut panjang ^^

Si Aley yang pintar

Aley 5 years old
Anakku yang sekarang telah berusia lima tahun ini, mulai diperkenalkan oleh si calon adiknya. Hehehe…
Yup saya sedang hamil anak kedua (katanya sih perempuan). Nah berangkat dari pengalaman pribadi yang kurang bisa menerima si adik saat saya masih kecil, saya mulai memperkenalkan si calon adik sejak dini pada Aley.

Dan kini di usia kehamilan saya yang ke 6 (hampir 7), Aley sudah sangat terbiasa dengan si calon adik walau belum melihatnya.

Jadi sejak sekitar usia kandungan mulai 3 bulan, Aley suka ikut ke dokter, dan melihat saat si adik di USG. Setiap malam Aley selalu mendoakan adiknya supaya sehat. Bukan itu saja, Aley juga sering bercerita ke adiknya, berusaha menjadi contoh yang baik dengan menghabiskan makanannya dan memakan makanannya sendiri, dan belakangan ia suka sekali mengajak adiknya bergurau (padahal adiknya belum lahir…hehehe)

Semoga setelah ini, terus berlanjut ya kakak ^^…

Mengapa tidak boleh memaksa anak untuk memeluk saudara



Saya menulis ini berdasarkan artikel dari sebuah website untuk mommy, http://www.circleofmoms.com dan supaya semua orang mengerti, bahwa pemaksaan ini tidaklah bagus untuk anak. Terutama karena anak saya berada di lingkungan seperti ini. Artikel aslinya dituliskan dengan bahasa Inggris, namun, karena mungkin orang yang saya harap mengerti malas sekali membaca dan mengartikan English, maka saya men-translate nya untuk dirinya!
The article read :
Mumpung mendekati musim liburan dan mengunjungi para kakek-nenek, tante, om dan sepupu, pasti ada sebuah momen canggung yang muncul di banyak keluarga dan biasanya rata-rata orang tua akan tidak siap dengan kebiasaan, yakni para saudara yang mengharapkan pelukan dan ciuman dari si anak kecil --- walaupun si anak tidak ingin memperlihatkan kasih sayang itu kepada mereka.
Demi menjaga perasaan saudara, banyak diantara kita yang akan memaksa si anak kecil untuk menahan atau bahkan memintanya untuk mengembalikan kontak fisik yang tidak diinginkan ini. Tetapi apa yang harus kita lakukan? Pesan apa yang harus kita sampaikan pada anak kita mengenai batasan tubuh mereka saat kita melakukan ini?

Hindari mengajarkan ajaran yang salah

Pada sebuah artikel CNN terbaru, (Saya bukanlah pemilik tubuh anak saya), Katia Hetter, pengarangnya, meyatakan bahwa, “Memaksa anak-anak untuk menyentuh orang saat mereka tidak mau, membuat mereka rentan dengan kejahatan seksual, dimana biasanya pelaku kejahatan seksual melakukannya kepada anak yang ia kenal.”

Pada awalnya, menganggap bahwa memberikan ciuman ke pipi nenek bisa terhubung dengan kejahatan seksual memang terasa aneh, namun Nichole M merasa koneksi yang dituliskan oleh Hetter masuk akal,“Kalian mengganggu zona nyaman mereka dan anak-anak ini akan menerima siapapun pada zona tidak nyaman mereka.” Lisa E. juga menyetujuinya dan membagi cara bagaimana ia mengajarkan anak laki-lakinya sendiri untuk menghargai tubuhnya dan ruang fisiknya sendiri:

“Batasan yang kita ajarkan pada anak kita adalah untuk mendengarkan ‘perasaan bersalah’ nya sendiri. Ia bisa mengatakan kepada kita kapanpun ia mau jika tidak merasa nyaman di sekitar seseorang (biasanya berbisik agar ia tidak melukai perasaan seseorang). Ia tidak pernah harus menyentuh atau disentuh jika ia merasa tidak nyaman – keluarga atau siapapun. Saya tidak akan pernah memaksanya mencium siapapun – bahkan jika nenek bibi nya yang mengunjunginya mungkin merasa terluka. Pelukan dan ciuman adalah karunianya dan bukan sebuah kewajiban.”
Hetter juga mengingatkan kita bahwa memaksakan anak kita untuk menunjukkan kasih sayang saat mereka tidak mau bisa memberikan dampak pada hubungan seksual mereka saat remaja, karena hal tersebut mengajarkan mereka untuk menggunakan tubuh mereka untuk menyenangkan anda atau seseorang lainnya yang patut dihormati, atau bahwa siapapun juga.


Kasih sayang tidak seharusnya dipaksakan

Untuk pencegahan pelecehan, banyak ibu yang merasa penting untuk mencoba mengerti bagaimana perasaan si anak saat si saudara memaksakan kasih sayang fisik. Jenni D mengambil referensi dari kenangannya sendiri sebagai contoh untuk cara pengajarannya pada anaknya: “Sebagai seorang anak, saya tidak suka sering dipeluk atau dicium kecuali dari ibuku, dan membencinya saat nenekku memaksa saya untuk menciumnya saat akan pulang. Sebagai orang dewasa, saya suka memberikan ciuman dan berpelukan dengan anak-anak saya, tetapi jika terlihat mereka tidak menginginkan saya mencium atau memeliknya, maka saya menghargainya.”

Berbeda dengan akan Stacey yang merasa tidak nyaman saat suaminya, yang merupakan ayah tiri anak-anaknya meminta / memaksakan sebuah ciuman dan pelukan. Pada situasi ini, banyak yang mendesak Stacey untuk meminta si suami tidak melakukannya. Lorena M menjelaskan, “Ciuman dan pelukan harusnya diberikan saat seseorang memang ingin melakukannya bukan karena meresa ditekan.” Seorang yang lainnya bahkan memberikan sebuah pernyataan yang lebih mendalam dengan mengatakan, “Kasih sayang tidak seharusnya dipaksakan.”

winnie the pooh, tiger


Bagaimana cara menolak si saudara agar tidak melukai perasaannya

Balita sering kali mencobai rasa sabar kita dengan melakukan hal-hal yang sebenarnya harus memaksa kita untuk membuat mereka melakukannya, seperti makan, mandi dan berlaku sopan. Namun, menolak kasih sayang tidak bisa disamakan dengan tidak sopan atau sikap yang buruk. Hetter mengatakan bahwa anak-anak bisa (dan harus) sopan dan menghargai seseorang sambil juga menjaga batasan dirinya sendiri. “Sikap – memperlakukan orang dengan penghargaan dan perhatian – berbeda dengan meminta sebuah kasih sayang dalam bentuk fisikal.”

Langkah pertama yang baik adalah menjelaskan peraturan anda dengan para saudara. Orang dewasa, atau bahkan saudara dekat harus bisa menghargai keputusan anda. Hetter juga mengatakan bahwa jika hal ini dilakukan dengan benar, mereka juga bisa benar-benar menghargai rasa sayang yang mereka dapatkan dari anak-anak anda.  “Saya menjelaskan kepada para relatif yang ingin tahu mengapa kami membiarkan anak saya memutuskan siapa yang ingin ia sentuh, dan saat ia memeluk mereka, kegembiraannya lebih luar biasa – karena bukan karena kewajiban ataupun perintah langsung dari si ibu,” katanya.
Hetter juga menawarkan saran mengenai sapaan yang tidak terlalu intim dan sangat sempurna untuk anak-anak yang baru mulai mengenal para anggota keluarga barunya. Daripada memberikan ciuman dan pelukan, menyemangati mereka untuk melakukan jabat tangan atau high five itu lebih baik, “Saat seorang anak itu masih kecil dan pemalu, orang tua bisa memulainya dengan menawarkan mereka pilihan untuk memperlakukan orang dengan penghargaan dan perhatian. Bahkan anak yang pemalu bisa menjabat tangan seseorang atau melambai atau melakukan sesuatu untuk berkomunikasi dengan rasa menghargai dan perhatian.”

Jauh dari kekecewaan, alternatif ini sebenarnya bisa memperkuat hubungan saudara dengan anak kecil anda, Anie S menceritakan, “Kalian bisa melakukan apa yang pacar saya dan anak laki-laki saya lakukan, mereka memiliki cara jabat tangan yang spesial. Ia bahkan bisa terus terjaga dan saat ia mendengar ayahnya pulang dari kantor ia akan keluar hanya untuk melakukan jabat tangan ini."

Source : circle of mom

Aley sekolah....

Foto ini bukan foto Aley sekolah ^^ (masih belum dapet seragam soale)
Aley, hari ini, tanggal 7 Juli 2012 mulai sekolah TK Yipieee!!!

Sebagai hari pertama sekolah, yang merasakan semangat sekolah bukan si Aley nya saja, tetapi saya juga suami..heheheh Excited banget nget nget....
Tetapi mengutus anak untuk pergi sekolah untuk pertama kalinya membuat saya deg-deg an...semua perasaan dan pertanyaan campur aduk jadi satu.

Apakah Aley bisa menyesuaikan diri?
Apakah Aley bisa ditinggal?
Apakah Aley bisa main dengan teman-temannya?
Apakah...apakah...apakah....????

Pokoknya banyak banget pertanyaan yang muncul di otak hehehehe.
Tapi pastinya saya senang banget melihatnya sudah mulai besar. Dan ternyata Aley bisa loh ditinggal sendiri...benar-benar anak yang pintar.

Hmmm...belajar yang baik ya nak, Mommy mu ini tidak minta Aley selalu dapat nilai bagus di semua mata pelajaran, yang penting asal tidak merah ^^.


Yang Mommy mau cuma satu, Aley bergaul dengan semua orang, belajar banyak hal dan jadilah anak kreatif...

Mommy tidak akan pernah memaksa kamu untuk mendapat nilai bagus di eksakta...kita kan tidak tinggal di jaman purba dimana ornag dianggap pintar kalau matematika, kimia fisika bagus...(Tidak mau mengulang kesalahan orang tua jaman dulu ^^)

Semangat untuk Aley...horrraaayyyy

Aley's Diary


Siap-siap mau pergi nih

Tanggal 10 Juni 2012
Sekali lagi Aley membuat saya terpana dengan kelakuannya.

Berawal dari rumah, saat itu saya sedang istirahat di kamar dengan pintu terbuka. Samar-samar saya melihat Aley (maklum tidak pakai kacamata) mengangkat bangku kecilnya yang dekat dengan pintu kamar mandi ke depan pintu kamar mandi.
Dalam diam saya hanya memperhatikannya saja, ternyata Aley menaiki kursi yang ia angkat sebelumnya dan menyalakan lampu kamar mandi lalu ia turun dari kursi kecilnya dan menaruhnya kembali ke tempatnya semula.

Setelahnya ia membuka bajunya, menaruhnya di meja serta lalu membuka celana pendeknya dan menaruhnya juga di meja tulisnya. Tidak lama kemudian ia masuk ke kamar mandi dan saya mendengar ia membuka tutup kloset dan sesekali mendengar air flush. Ternyata Aley pergi pup sendiri tanpa berniat membangunkan saya yang dikiranya sedang tertidur.

Aih pintarnya ^^….
Smile ^^

Setelahnya, sekitar setengah jam kami berdua bersiap-siap untuk pergi. Jalan kaki ke sebuah pusat perbelanjaan yang tidak bisa dibilang dekat juga walau melewati jalan potong sekalipun.

Tetapi karena ini sudah yang kedua kalinya, Aley sekarang lebih santai jalannya, tidak kebingungan seperti saat pertama. Kali ini ia lebih memperhatikan jalan disertai dengan pertanyaan-pertanyaan dan cerita-cerita yang keluar dari mulut kecilnya.

mari ngemil
Sesampainya di pusat perbelanjaan itu, saya dan Aley langsung menuju ke sebuah supermarket membeli minum lalu naik ke foodcourt untuk membeli makanan kecil, kami menghabiskan beberapa waktu disana hingga akhirnya pergi ke tempat permainan.

Disanalah kami menghabiskan waktu sambil menunggu ayahnya datang. Kami menghabiskan sekitar 15.000 hanya untuk main game disana..huhuhhuu.
Ketika ayahnya datang, Aley memulai aksi manjanya, yang ribut sana ribut sini, minta ini itu. ckckckck
Daddy mana ya ?

Tidak lama kemudian ia melihat ada sebuah truk mainan hadiah tiket games, jumlah tiket yang dipunyai aley sudah pasti tidak cukup tentunya, lah wong dia mainnya asal-asalan, Cuma sekedar senang-senang. Akhirnya dengan muka sedih ia menyerahkan tiketnya yang hanya berjumlah 25 dan bertanya apa dia bisa menukar dengan truk mainannya itu.
Main sambil nunggu Daddy

Sayangnya truk itu harganya 500 tiket..jauh sekali dari yag ia punya. Rasanya saat itu saya mau memainkan semua mainan supaya tiketnya kekumpul ^^.
Tetapi akhirnya, sebagai gantinya kami membelikan mobil lainnya, harganya 35.000, hihhii…itupun setelah dengan mengajaknya berbicara panjang lebar agar merelakan mobil truk itu.

Nah setelah tercapailah yang ia inginkan, ia mulai sibuk lagi dengan dirinya sendiri, yang berjalan dengan senang gembira…Zzzzz.

Waktunya mencari makaannn….
Karena kami, saya dan Aley hanya beristirahat sebentar saja padahal kami sudah berjalan cukup jauh, saat ayahnya ke ATM Aley duduk di pelataran trotoarnya…Zzzzz.

Istirahat dulu
Lalu singkat cerita kami makan di pusat jajanan dekat rumah dan sekali lagi Aley bermain bersama anak-anak sebayanya, bahkan ia juga meminjamkan mobil-mobilan yang baru dibelikannya dengan seorang anak yang baru saja ia kenal..hehehe…baiknya.

Aley bersama mobil-mobilan yang dibelikan Daddy
Setelah puas makan, bermain dan lainnya, akhirnya kami pulang kerumah, disertai rengekan Aley yang sudah ngantuk. Tetapi sayangnya, sengantuk-ngantuk dirinya, Aley yang masih senang dengan mainannya hingga pukul 11 malam masih saja belum mau disuruh tidur..huhhuu…

Sekitar setengah jam kemudian barulah ia nurut mau tidur...akhirnya naaaakkkk

Nge-Date bareng ALEY

Proof selca ^^
Akhirnya, setelah sekian tahun tinggal disini, saya pergi sama Aley, anakku berdua saja.
Ketika Aley masih sekitaran 2 tahunan, saya pernah pergi ke tempat itu jalan kaki, tapi waktu itu bertiga sama teman saya dan pulangnya naik taksi.

nah kali ini, diumurnya yang 4 tahun, saya pulang pergi ke Mal (hmmm ITC) dekat rumah jalan kaki.
jarak dari rumah ke sana sekitaran 300 meter, jadi pulang pergi kisaran 900 m.
Kalo di tambah sama bolak balik di mall, 1 km ada kali yah ^^

Kami pergi pukul 3 lewat, saat itu cuaca mendung, saya agak dilema antara jadi pergi atau tidak.
Tetapi akhirnya jadi juga pergi. Aley, yang nurut, berjalan bersama saya, sambil melihat2 pemandangan ^^
Lucunya, ketika pergi ada ayam jantan berkokok, Aley yang konsen banget sama jalanan jadi kaget..hihihi.

Sampai di ITC, kami makan dulu, setelah itu baru deh jalan2...
mana ada eskalator yang tidak berfungsi pula..hiks
Terus, gak banyak sih yang kami lakukan, cuma ngikutin aja apa mau Aley, memang kebetulan saya
tidak gila belanja dan hari ini memang mau ngajak dia pergi...jadi hari khusus Aley.

Pulangnya, Aley baru merasa capek, tapi senangnya, dia gak minta gendong loh, padahal jalannya
udah gak beraturan karena kelelahan (maklum di ITC dia lelarian mulu)
Sesekali masih menjawab kalo diajak ngobrol, tetapi tidak sesemangat waktu pergi ^^.

Senangnya hari ini, Aley jadi anak yang manis banget....tapi kenapa tetep tidur malem? padahaalll udah kecapean gitu..hiks

Aley yang pintar


Aleyku semakin pintar, kemarin tanggal 3 januari 2012
Di pagi hari sekitar pukul 5, Aley terbangun. Awalnya saya pikir adalah suami saya yang bangun.
Membuka pintu kamar dengan sedikit terburu-buru yang membuat saya terkejut.


Tetapi lalu saya mendengar suara Aley yang dengan gugup berusaha membuka pintu kamar mandi.
Lalu saya melihat ke arah kamar mandi, danternyata benar Aley.
Ia sedang berusaha membuka pintu kamar mandi dengan panik menahan pipis.


Jadilah saya membukakan pintunya.
Betapa senangnya saya, ternyata Aley bisa bangun dari tidurnya untuk pipis di kamar mandi.


Dan sekali lagi (seperti insiden pipis-kulkas dan kamar mandi) saya sedang berada diluar, 
masih terbangun akibat berkutat dengan pekerjaan saya. Jadi masih bisa membantunya membuka pintu kamar mandi.


Semoga tidak hanya terjadi hari ini yaaaaa


*anyway, baru juga dibilang semoga gak cuma hari ini, sekitar 3 jam berikut,ternyata Aley ngompol

Aley @ Web Ayah Bunda

Aley @ Facebook Ayah Bunda
Nah klo ini tampilan di web nya Ayah Bunda

Mari narcis lagi.

Padahal saya tahu juga tidak, kalau foto Aley dimasukkan sebagai model banner untuk lomba foro di web Ayah Bunda.
Sekali lagi, ini adalah pekerjaan adik saya.

Tetapi Aley lucu banget di situ hehehe....lumayan juga untuk nampang. Tidak ada cerita di balik model banner ini. Intinya cuma foto Aley terpampang di Web dan Facebook nya Ayah Bunda

Aley @ Ayah Bunda

Aley di Celoteh Anak, Ayah bunda

Saya si Ibu-ibu norak yang anaknya masuk di majalah Ayah Bunda..hihihi.

Padahal kebetulan memang adik saya bekerja sebagai salah satu dari designer di majalah tersebut. Dan kebetulan rubik ini memang dicari dari para kenalan cih. Bukan karena si anak ganteng seperti model-model biasanya.

Tapi untuk saya, Aley tetap yang paling ganteng ^^....; nah ini baru ibu-ibu narcis.
Well, kebetulan juga jawaban Aley atas pertanyaan juga lucu dan beda dari yang lainnya.
Jadi di Rubrik Celoteh Anak, Aley ditanya, "Sudah besar, Aley mau jadi apa?"

Biasanya anak-anak menjawab mau menjadi pemusik, penari, dokter atau cita-cita yang masuk akal lainnya. Tetapi Aley menjawab :
"Aley mau jadi Dinosaurus"
Nah loh..hahaha, gimana coba. Dan percaya atau tidak, jawaban atas pertanyaan itu bertahan hingga sekarang. Saat di tanya, Aley masih berumor 2,7 tahun, sedangkan sekarang umurnya hamir 4 tahun.

hmmm, Saya sebagai ibunya hanya bisa geleng-geleng kepala gemas dengan celotehannya yang lucu itu...

Si guling yang Pusing

Illustration

Beberapa hari belakangan, Aley memang di titipkan di rumah omanya, karena sya harus bekerja.
Dan tanggal 7 kemarin, saat saya memang harus menginap karena urusan kerjaan, Aley terpaksa diinapkan di rumah omanya.

Aley yang masih saja mengompol di usianya yang terbilang cukup besar, melakukan kebiasaannya di ranjang omanya. dan ini percakapan mereka berdua :

Aley : (yang baru bangun tidur) Oma, gulingnya bau pusing.
Oma : Kok pusing ?
Aley : Iya Oma, tadi ale ngompo (Aley belum bisa mengucapkan huruf L apabila berada di akhir kata)
Oma : Ya ampun Aley, maksudnya bau pesing toh.

hahaha, ternyata maksudnya karena Aley ngompol, gulingnya jadi bau pesing.
ada-ada aja kelakuan si balita satu ini ^^

Aley ku yang mulai belajar

Hi World, my name is Aley

Aley tidur cepat beberapa hari belakangan ini. Terhitung cepat untuk Aley.
Karena kesalahan orang tuanya yang suka bergadang, atau tidur subuhm akhirnya Aley anakku yang masih balita, selalu mengikuti kebiasaan ornag tuanya.

Tetapi sejak saya mendapat proyek event, yang mengharuskan saya bangun lebih pagi karena harus ke kantor. Maka Aley pun mengikuti. memang tidak pagi banget seperti anak pada umumnya. tetapi Aley mulai belajar bangun sebelum pukul 12 siang.

Biasanya Aley selalu mengikuti jam tidur saya yang memang terbalik. Entah memang sengaja atau tidak, tetapi apapun yang saya lakukan, selalu saya lakikan saat dunia terlelap.

What a bad mommy. But, dengan adanya pekerjaan, walau saya tetap tidur subuh karena deadline, saya terbangun lebih pagi dari biasanya. Dan Aley mengikuti bangun pagi karena tidak adanya orang yang menemaninya tidur hingga siang.

Anak yang pintar. Apalagi tahun depan Aley mulai masuk sekolah.

Keep your good work honey....

Aley yang kebelet

Aley and bracket (loh)

Beberapa hari lalu, saat saya sedang sibuk-sibuknya sama deadline, sehingga belum tidur saat pukul menunjukkan 01.00 pagi

Aley yang sudah tidur terbangun sambil menangis...
Saya bingung melihat kelakuannya, saya pikir apakah Aley habis bermimpi buruk?
Saya mendekatinya, mencoba menenangkan dan mengajaknya bicara.

Tetapi Aley masih saja menangis, dan berjalan ke arah kulkas
nah loh, saya semakin bingung, dan saya semakin berusaha bertanya, Aley kenapa?
Dia cuma bisa menangis sambil membuka pintu kulkas dan sambil melompat-lompat kecil

nah ini dia, saya langsung tahu kalau Aley pasti kebelet buang air kecil.
Akhirnya setengah saya seret, saya bawa dia ke kamar mandi. tetapi ternyata memang tidak keburu
padahal jaraknya cuma 3 meter dari kulkas

Ternyata Aley itu sedih, karena dia berusaha tidak ngompol, tetapi malah keburu pipis di celananya
Dan kebetulan dia lagi suka sekali memakai celana itu.

Duh Aley, tidak apa-apa kok, Mommy mengerti kalau keadaannya seperti itu.
tidak usah menangis ya, anakku sayang

a Letter for Aley

Hand made by me, drawings by Aley

Dear Son,

I'm really sorry for the last 1 month.
Sorry that i don't have much time to share with you
Sorry U have to go to your grandparents home every day
And go home by motorbike in freezing nite.

So Sorry that I can't play with you
But I do this job for you
And I promise you that I will have time for you all day after my job's finished
I will make you a robot mask that I promise you
and make you a new robot,

We will make it together, okay?

Love you honey...you are my everithing

Aley oh Aley

Aley, My son

Today, I was very proud with Aley.

Jam 12 malam tadi, Aley mengingatkan kami kedua orang tuanya untuk berdoa sebelum tidur, so sweeeettttt
Walau mungkin sebenarnya cuma karena dia belom mau tidur dan pingin ada aktifitas bersama saja. Tetapi tetap saja membuatku sangat terharu.

Pintarnya Aley ^^.
Hmmm...Lalu sekitar setengah jam, lagi-lagi saya terkaget-kaget dengan kemandirian Aley.
Pada jam itu ia meminta minum air putih. Karena kami memang sudah cukup capai akibat 2 hari berturut-turut ada pekerjaan dan undangan-undangan, maka saya bilang kepadanya untung mengambilnya sendiri.

Padahal lampu di ruang makan sudah gelap, tetapi Aley dengan santainya berjalan sendiri keluar kamar, menutup pintunya pelan-pelan dan mengambil minum sendiri.
Lalu tidak lupa untuk membuang air kecil sendiri ke kamar mandi.
Sayup-sayup, saya bahkan mendengar Aley menutup pintu kamar mandi juga.

Pintarnya anakku.
Terus terang saya masih sering kali terkaget-kaget dan terkagum-kagum dengan hal-hal yang Aley kerjakan.
Mempunyai anak memang hadiah terbesar dalam hidup, walau terkadang suka kesal juga dengan kekeras kepalaannya serta kenakalannya.
Tetapi itulah Aley, the best son I ever had.

We love you Aley

Hujan....At Last

Ilustrasi...raindrops

Akhirnya setelah sekian lama gak hujan, daerah rumah ku hujan juga.
Padahal sebelum puasa, sering banget hujan. Disaat Jakarta gak hujan, di rumahku pasti hujan. Repot juga sih, kalau mau pergi repot.

Karena saat ini kendaraan ku cuma motor aja. Kalau hanya diriku dan suami sih gak repot, tapi kasihan kan Aley kalau hujan-hujanan.

Tapi setelah sebulan lebih gak hujan sama sekali, hujan merupakan gejala alam yang saya tunggu-tunggu. Matahari sekarang kian terik akibat efek rumah kaca. Jadi hujan merupakan hal yang menyenangkan.

Anyway, sebelum hujan, seperti biasa disertai petir. Dan tadi, petirnya benar-benar kencang dan mengagetkan. Akibatnya anakku, Aley serta teman-teman tetangganya pada ngibrit ketakutan. Aley sampai nangis kejer, tapi diusut-usut nangisnya bukan karena petir yang kencang itu. Tetapi lebih akibat kejedot pintu rumah tetangga.

Jadi saat petir berbunyi kencang, temannya langsung masuk ke rumah, dan membanting pintu, Aley yang kaget juga ikutan mau masuk ke rumah tetangga, tetapi karena pintu sudah tertutup makanya dia jadi kejedot.

Saat kutanya mengapa nangis, Aley cuma bilang karena Stevan (anak tetangga) takut..
hehehe...brati tadi dia nangis karena merasa ditinggal sama temannya dan akibat kejedot pintu.

duh kasihannya anakku....

Aley dan Mie Ayam


Ilustrasi mie ayam


Anak kecil pasti suka mie, selama saya menjadi ibu, saya belum menemukan ada anak yang tidak suka mie. Jadinya terpaksalah saya putar otak supaya aley tidak makan mie sembarangan, dan saya melakukan ini :

1. Buat sendiri
Dengan membuat sendiri,kita jadi tau racikan mie tersebut,sehingga tidak perlu menggunakan msg dan bisa ditambah sayur-sayuran lainnya,sehingga nutrisinya seimbang (tapi kebetulan Aley memang suka sayuran)

2. Mie instan
Mie yang sangat saya larang sebenarnya,tapi kalau terpaksa menggunakan mie instan saya selalu mengganti kuah rebusannya dengan air panas dispencer.
Untuk bumbu, saya tidak menggunakan bumbu asli, tetapi saya ganti dengan garam dan sedikit lada,terkadang saya tambahkan kaldu cair kalau lagi ada atau kaldu organik tanpa tambahan MSG.
Minyaknya masih saya gunakan,tapi terkadang saya menggantinya dengan minyak olive,rasanya sudah pasti tidak seenak aslinya,tapi karena memang selalu seperti itu ia tidak pernah komplain

3. Hindari MSG
Kalau sedang makan diluar,saya selalu mewanti2 penjualnya dengan tidak menambahkan msg k dalam kuah atau mie nya, tapi ini hal yang terakhir saya lakukan, jadi sebisanya saya memang tidak membelikan nya mie yang dijual jadi.