Showing posts with label what I hear. Show all posts
Showing posts with label what I hear. Show all posts

TUJUH Dosa mematikan !!!!!


Tujuh dosa mematikan menurut Mahatma Gandhi:

1. Berkembangnya nilai kekayaan tanpa kerja 

2. Berkembangnya perilaku budaya kekayaan tanpa kerja

3. Kesenangan tanpa nurani 

4. Pengetahuan tanpa karakter

5. Bisnis tanpa moralitas 

6. Ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan 

7. agama tanpa pengorbanan. 

Dibaca ditelaah dimengerti dan dihindari....supaya tidak terjatuh ke dosa yang lebih berat yah...wahai Teman Teman... ^^

Mengapa tidak boleh memaksa anak untuk memeluk saudara



Saya menulis ini berdasarkan artikel dari sebuah website untuk mommy, http://www.circleofmoms.com dan supaya semua orang mengerti, bahwa pemaksaan ini tidaklah bagus untuk anak. Terutama karena anak saya berada di lingkungan seperti ini. Artikel aslinya dituliskan dengan bahasa Inggris, namun, karena mungkin orang yang saya harap mengerti malas sekali membaca dan mengartikan English, maka saya men-translate nya untuk dirinya!
The article read :
Mumpung mendekati musim liburan dan mengunjungi para kakek-nenek, tante, om dan sepupu, pasti ada sebuah momen canggung yang muncul di banyak keluarga dan biasanya rata-rata orang tua akan tidak siap dengan kebiasaan, yakni para saudara yang mengharapkan pelukan dan ciuman dari si anak kecil --- walaupun si anak tidak ingin memperlihatkan kasih sayang itu kepada mereka.
Demi menjaga perasaan saudara, banyak diantara kita yang akan memaksa si anak kecil untuk menahan atau bahkan memintanya untuk mengembalikan kontak fisik yang tidak diinginkan ini. Tetapi apa yang harus kita lakukan? Pesan apa yang harus kita sampaikan pada anak kita mengenai batasan tubuh mereka saat kita melakukan ini?

Hindari mengajarkan ajaran yang salah

Pada sebuah artikel CNN terbaru, (Saya bukanlah pemilik tubuh anak saya), Katia Hetter, pengarangnya, meyatakan bahwa, “Memaksa anak-anak untuk menyentuh orang saat mereka tidak mau, membuat mereka rentan dengan kejahatan seksual, dimana biasanya pelaku kejahatan seksual melakukannya kepada anak yang ia kenal.”

Pada awalnya, menganggap bahwa memberikan ciuman ke pipi nenek bisa terhubung dengan kejahatan seksual memang terasa aneh, namun Nichole M merasa koneksi yang dituliskan oleh Hetter masuk akal,“Kalian mengganggu zona nyaman mereka dan anak-anak ini akan menerima siapapun pada zona tidak nyaman mereka.” Lisa E. juga menyetujuinya dan membagi cara bagaimana ia mengajarkan anak laki-lakinya sendiri untuk menghargai tubuhnya dan ruang fisiknya sendiri:

“Batasan yang kita ajarkan pada anak kita adalah untuk mendengarkan ‘perasaan bersalah’ nya sendiri. Ia bisa mengatakan kepada kita kapanpun ia mau jika tidak merasa nyaman di sekitar seseorang (biasanya berbisik agar ia tidak melukai perasaan seseorang). Ia tidak pernah harus menyentuh atau disentuh jika ia merasa tidak nyaman – keluarga atau siapapun. Saya tidak akan pernah memaksanya mencium siapapun – bahkan jika nenek bibi nya yang mengunjunginya mungkin merasa terluka. Pelukan dan ciuman adalah karunianya dan bukan sebuah kewajiban.”
Hetter juga mengingatkan kita bahwa memaksakan anak kita untuk menunjukkan kasih sayang saat mereka tidak mau bisa memberikan dampak pada hubungan seksual mereka saat remaja, karena hal tersebut mengajarkan mereka untuk menggunakan tubuh mereka untuk menyenangkan anda atau seseorang lainnya yang patut dihormati, atau bahwa siapapun juga.


Kasih sayang tidak seharusnya dipaksakan

Untuk pencegahan pelecehan, banyak ibu yang merasa penting untuk mencoba mengerti bagaimana perasaan si anak saat si saudara memaksakan kasih sayang fisik. Jenni D mengambil referensi dari kenangannya sendiri sebagai contoh untuk cara pengajarannya pada anaknya: “Sebagai seorang anak, saya tidak suka sering dipeluk atau dicium kecuali dari ibuku, dan membencinya saat nenekku memaksa saya untuk menciumnya saat akan pulang. Sebagai orang dewasa, saya suka memberikan ciuman dan berpelukan dengan anak-anak saya, tetapi jika terlihat mereka tidak menginginkan saya mencium atau memeliknya, maka saya menghargainya.”

Berbeda dengan akan Stacey yang merasa tidak nyaman saat suaminya, yang merupakan ayah tiri anak-anaknya meminta / memaksakan sebuah ciuman dan pelukan. Pada situasi ini, banyak yang mendesak Stacey untuk meminta si suami tidak melakukannya. Lorena M menjelaskan, “Ciuman dan pelukan harusnya diberikan saat seseorang memang ingin melakukannya bukan karena meresa ditekan.” Seorang yang lainnya bahkan memberikan sebuah pernyataan yang lebih mendalam dengan mengatakan, “Kasih sayang tidak seharusnya dipaksakan.”

winnie the pooh, tiger


Bagaimana cara menolak si saudara agar tidak melukai perasaannya

Balita sering kali mencobai rasa sabar kita dengan melakukan hal-hal yang sebenarnya harus memaksa kita untuk membuat mereka melakukannya, seperti makan, mandi dan berlaku sopan. Namun, menolak kasih sayang tidak bisa disamakan dengan tidak sopan atau sikap yang buruk. Hetter mengatakan bahwa anak-anak bisa (dan harus) sopan dan menghargai seseorang sambil juga menjaga batasan dirinya sendiri. “Sikap – memperlakukan orang dengan penghargaan dan perhatian – berbeda dengan meminta sebuah kasih sayang dalam bentuk fisikal.”

Langkah pertama yang baik adalah menjelaskan peraturan anda dengan para saudara. Orang dewasa, atau bahkan saudara dekat harus bisa menghargai keputusan anda. Hetter juga mengatakan bahwa jika hal ini dilakukan dengan benar, mereka juga bisa benar-benar menghargai rasa sayang yang mereka dapatkan dari anak-anak anda.  “Saya menjelaskan kepada para relatif yang ingin tahu mengapa kami membiarkan anak saya memutuskan siapa yang ingin ia sentuh, dan saat ia memeluk mereka, kegembiraannya lebih luar biasa – karena bukan karena kewajiban ataupun perintah langsung dari si ibu,” katanya.
Hetter juga menawarkan saran mengenai sapaan yang tidak terlalu intim dan sangat sempurna untuk anak-anak yang baru mulai mengenal para anggota keluarga barunya. Daripada memberikan ciuman dan pelukan, menyemangati mereka untuk melakukan jabat tangan atau high five itu lebih baik, “Saat seorang anak itu masih kecil dan pemalu, orang tua bisa memulainya dengan menawarkan mereka pilihan untuk memperlakukan orang dengan penghargaan dan perhatian. Bahkan anak yang pemalu bisa menjabat tangan seseorang atau melambai atau melakukan sesuatu untuk berkomunikasi dengan rasa menghargai dan perhatian.”

Jauh dari kekecewaan, alternatif ini sebenarnya bisa memperkuat hubungan saudara dengan anak kecil anda, Anie S menceritakan, “Kalian bisa melakukan apa yang pacar saya dan anak laki-laki saya lakukan, mereka memiliki cara jabat tangan yang spesial. Ia bahkan bisa terus terjaga dan saat ia mendengar ayahnya pulang dari kantor ia akan keluar hanya untuk melakukan jabat tangan ini."

Source : circle of mom

I do Love Indonesia, but...

SNSD - Girls' Generation
Indonesiakuuu....Hadeh!!!

Beberapa hari ini saya mendapatkan berita yang menyebalkan mengenai plagiat...ckckckck
Suami saya sampai bilang, "Kayaknya cerita artisnya lagi menjijikkan banget deh".

Tidak...kami mencintai Indonesia dengan segala kekurangan dan kelebihannya, tetapi kali ini kami malu, sebagai seorang warga negara Indonesia. 

Pertanyaan kami adalah

MENGAPA HARUS PLAGIAT SAAT SEBENARNYA BANYAK WNI YANG KREATIF!!

Saat ini berita yang lagi gempar, atau bisa dibilang mencuat ke permukaan lagi adalah mengenai CherryBelle yang jelas-jelas plagiat SNSD atau Girls' Generation, girl band asal Korea.

Chibi - Cherry Belle
Pertama kali CherryBelle dibilang plagiat adalah karena jumlah personilnya yang sama dengan SNSD, dimana label yang menaungi SNSD meminta mereka utuk merubah formasinya yang sudah pasti diacuhkan sama label yang menaungi CherryBelle.

Mungkin bagi yang tidak tahu, SNSD itu sudah dikenal luas ke mancanegara, termasuk pasar musik Amerika dan Eropa. mereka dikenal dengan formasinya juga, jadi 9 personil girl band identik dengan SNSD.

Seakan ini belum cukup, sekarang mereka mengikuti lagunya SNSD.

Liriknya mungkin berbeda, tetapi chord nya sama persis. Astaga!!!
Dibeberapa tempat dan komunitas-komunitas online hal ini telah dibahas bagaimana CherryBelle sukses menjadi plagiat.

Ini lagunya SNSD yang Kissing You (Video Cr. By SM Enterteinment)


Saya sendiri sebenarnya bukan pemerhati musik, dan saya tidak terlalu peduli dengan boy/girl band yang baru-baru, karena kiblat mereka yang ke K-Pop.
Tetapi karena keponakan saya yang beranjak ABG dan kakak ipar saya yang seorang wartawan, jadi saya kurang lebih tahu mengenai CherryBelle, dan sejauh ini saya merasa CherryBelle sudah cukup terkenal dibanding dengan para boy/girl band berkiblat K-Pop lainnya.

Cherry Belle - Forever Friend (Video Klip aslinya gak nemu, Video cr. by tag)


Jadi saya merasa sayang saja, mengapa pada akhirnya mereka merusak nama mereka dengan menjadi plagiat (Maksudnya, mengapa si PRODUSER yang INGIN CEPAT KAYA memudahkan jalannya dengan menjadi PLAGIAT!!)....

Yang lebih memalukan lagi, dua personil SNSD menulis di Twitternya mengenai Plagiat ini, sesuai yang beritakan di salah satu komunitas Online :

Yuri - SNSD :
"Saya minta maaf Indonesia. Tapi terus terang saya kecewa dengan Anda, Indonesia. Wajah warga Indonesia memiliki karakteristik khusus yang membuat Anda menarik. Anda harus dapat membuat lagu sendiri tanpa plagiarisme. Saya ingin Indonesia menjadi lebih banyak orang kreatif seperti Agnes Monica yang namanya sekarang sangat terkenal di seluruh dunia. saya tahu bermain di industri musik Indonesia lebih mudah daripada di Korea. Saya yakin jika Anda ke girlband Korea, Anda tidak akan lebih terkenal daripada di Indonesia. sangat bersyukur memiliki banyak penggemar tapi lebih baik untuk membuat lagu sendiri daripada meniru artis lain. kan? – Yuri Kwon(ini translate bahasa Indonesia).

Seohyun - SNSD: 
"Saya mendengar bahwa salah satu girlband disebut Cherry Belle dari Indonesia telah membuat plagiarisme melihat gaya kami. Nada salah satu lagu mereka sangat mirip dengan nada lagu kami Disebut Kissing you.Saya kecewa dengan industri musik Indonesia yang tidak bisa menjadi kreatif. apakah kita harus menyertakan nama Indonesia dalam tur konser kami? kita masih ragu untuk menempatkan Indonesia dalam daftar Tur konser kami.”

Kebayang kan, follower mereka gak cuma dari Korea, tetapi dari seluruh dunia...dan mereka semua bisa membaca ini...betapa merusak nama Indonesia cuma karena kelakuan satu Label Musik!

Mr. Bean kesurupan DEPE


Bukan cuma itu, 
Pasti kalian tahu mengenai film si ratu (sok) seksi DEPE yang menggunakan embel-embel Mr. Bean bukan?
Memang ia tidak pernah menuliskan nama Sir Rowan Atkinson yang merupakan pemeran Mr. Bean di poster Filmnya, tetapi tetap saja, menggunakan embel-embel nama Mr. Bean ditambah tulisan teaser di Posternya yang mengatakan, "Dewa Komedi" bisa membuat ornag salah mengiranya.

Salah siapakah Indonesia menjadi plagiat?
Begitu banyak orang kreatif di Indonesia, kemanakah mereka? 
Akibat tidak pernah diakui oleh negaranya sendiri banyak yang berpindah keluar negeri.
Mengapa begitu banyak produser menggampangkan segala sesuatunya demi mendapat uang? 
Seperti film asal-asalan, lagu nyontek, mengumbar keseksian dan lainnya...mengapa?
Apakah orang Indonesia sendiri yang lebih menyukai film seperti itu atau karena biaya produksinya sangat murah?

Banyak juga film Indonesia yang bagus....tetapi karena kelakuan produser-produser asal yang mengejar kekayaan akhirnya film-film Indonesia semakin berkurang lagi pamornya!
Jangan sampai kejadian dahulu dimana tidak ada film Indonesia yang bisa masuk ke cinema berkelas cuma karena isi ceritanya asal.

In the End...
Saya berharap Indonesia bisa menjadi dirinya sendiri. Indonesia itu punya ratusan budaya, adat dan ratusan juta orang. Sebagai negara keempat terbanyak penduduknya, Negara kita tidak mungkin kekurangan orang kreatif...Jadi hentikan PLAGIAT


Video cr. by tag
Image cr. by tag
(saya tidak memiliki kredit atas gambar serta video tersebut diatas)

Oh My Friend

Just an Illustration

Again, Saya mengawali bulan Desember dengan berita yang luar biasa mengejutkan.
Tidak pernah terbayang kalau salah seorang teman saya akan menjadi TO (Target Operasi) polisi

Doi memang pernah mengutang pada saya dan akhirnya tidak kembali.
Tapi ya sudahlah, selain membuang-buang waktu saya untuk menagih, karena semua cara di "cuek" in sama dia.
Saya pikir anggap saja menyumbang pada orang susah.

Walau tidak bisa dibilang hidup saya berkelimpahan sih.
Dan ternyata, teman baik saya sempat bercerita kalau ternyata dahulu doi pernah juga tuh bermasalah soal uang.
Astaga, ternyata gak cuma si cewe gendut yang suka membual yang pernah bermasalah dengan uang.

Ternyata si doi satu ini juga termasuk didalamnya.
Jadi nya artinya sudah ada 2 orang si seputaran saya yang sembarangan menggunakan uang orang lain.
Tetapi minimal si Doi yang yang lagi TO ini tidak suka membual.

Nah tapi yang bikin saya semakin terkejut, kali ini uang yang dia gunakan sembarangan bukan ratusan lagi, bahkan bukan jutaan. Tetapi puluhan juta...ASTAGA
Dan Doi menghilang, pin bb nya juga hilang, bahkan twitternya sudah tidak mem follow saya (entah sejak kapan) -- Kenapa gak sekalian di deactivated ajah--

Dan yang di hutangi ini, setiap hari mencoba mencarinya.
Dari nongkrongin rumahnya hingga subuh-subuh hingga paranormal
Hasilnya, masih belum ketemu juga.
Menurut paranormal, doi ada di daerah Cimone, tapi tetap saja belum ketemu.

Beberapa teman dekatnya mengatakan kalau doi lagi di luar kota, di Bali tepatnya.
Tetapi apakah benar? entahlah.
Well semoga doi tidak terus-terusan kabur, apa enaknya hidup tapi jadi pelarian.
Yang aneh...kenapa bisa-bisanya uang yang terpakai sebesar puluhan juta.

Kalau ratusan ribu bisa dibilang khilaf, kalau puluhan juta, apa donk namanya ?

Anda VS You


Saya memang ibu rumah tangga, tetapi saya pernah bekerja di kantor. Tapi apakah saya sudah begitu lama tidak bekerja di kantor hingga saya tidak tahu tata bahasa orang kantoran kah?

Baru-baru ini, well sudah dari beberapa minggu lalu saat saya berbicala (lagi) dengan teman saya yang akhirnya bekerja juga. Saya terkaget-kaget, sedikit geli dan males saat mendengarnya berbicara.

Hmm...bukan males sama orang atau omongannya sih tapi bahasanya itu loh. Kita tinggal di Indonesia gituuuu, kenapa mesti ngomong campur aduk, kenapa gak sekalian ngomong pakai bahasa Inggris?

Kalaupun mau setengah inggris, tidak apa-apa lah, But please, jangan saat menyebut kata "anda" "kamu" atau "lo" jadi "You"

Sumpah deh, bukannya asik malah berasa bicara sama ornag-orang transexual. Saya sendiri bukan orang anti mereka, karena bagi saya mereka tetap manusia, hanya jalan pikirannya berbeda. Tapi kalau beneran transexual asli yah patut maklum karena mereka memang cara bicaranya seperti itu.

Tetapi ini, temen saya yang tadinya gak gitu, tetapi setiap bicara, "Jadi gini, you dengarkan saya yah" -->jadi begitu. Males gak dengarnya huhuhu...bisakan.......bisakaaaahhhh wahai para Indonesian, hargai lah sedikit bahasa ibu kamu!!!...

I'm Chinese born Indonesia, But I'm Proud to be Indonesian

So stop it, it's irritated me (a lot)!!!!

G30S PKI

Today, 30 September 2011
Museum Kebangkitan Nasional

Lambang PKI, Alu dan Arit


Tanpa sengaja teringat mengenai kejadian dahulu kala yang merupakan salah satu bagian dari bangsa Indonesia.
Tadi, ketika saya mengirim barang, si penjaga sekaligus pemilik frenchise salah satu shipping besair di Indonesia tiba-tiba berkata "Wah sekarang G30S PKI loh"

Dan melayang lah pikiran saya saat saya masih duduk di bangku sekolah dahulu kala. setiap pelajar di jaman saya diharuskan untuk menonton film mengenai pengkhianatan yang disebabkan oleh PKI yang biasanya keesokan harinya ada saja ulangan atau sekedar kuis kecil atau bahkan berdiskusi mengenai film tersebut.

Saya kurang ingat film tersebut dimulai jam berapa, tetapi menurut si penjaga kios pengiriman barang, adalah pukul 20.00. Yang saya ingat saat itu adalah saya sungguh tidak suka menonton film tersebut. alasannya adalah sebagai berikut :

  1. Setiap menonton film tersebut, saya selalu mengantuk saat sekolah keesokan harinya, mungkin karena film tersebut selesai cukup malam.
  2. Film itu merupakan film horror bagi saya saat itu. bagaimanapun saya masih sangat muda. Bagaimana mungkin saya mesti menonton sebuah film yang beradegan pembunuhan dengan darah dimana-mana.
  3. BOSAN adalah alasan saya terakhir. Setiap tahun selama sekolah saya terus diharuskan menonton fil yang tidak pernah diganti. Yang pada akhirnya film tersebut sudah sangat ketinggalan jaman karena sudah sangat tua, dan saya sangat hapal isinya, walau sekarang tidak terlalu ingat nama-nama 7 jendral yang meninggal akibat kekejaman saat itu.


Bisa dibayangkan kan, generasi saya, sebelum saya dan beberapa tahun setelah saya, sebelum era reformasi telah di cuci otaknya dengan adegan-adegan biadab G30S PKI.

Jujur saja saya salut sama Mendiang Presiden ke-2 kita, yakni Bpk H. Soeharto. Beliau memang hebat sekali strateginya dalam merangkul setiap lapisan masyarakat. Bagaimana tidak, kewajiban menonton film itu sudah diberlakukan sejak SD. Well terlepas dari kesalahan yang telah beliau perbuat bagi bangsa kita (cek 10 pemimpin terlama di dunia ) kita tetap harus mengakui strateginya memang hebat. Salut untuknya.


Nah sekarang, saat era reformasi, dimana setelah diselidiki, ternyata banyak hal ganjil di dalam film tersebut, yang bisa dibilang malah menutupi kebenaran dan mengkambing hitamkan PKI yang saat itu tidak bersalah serta embunuhan ratusan jiwa tidak bersalah akibat dianggal PKI, Film tersebut sudah tidak pernah ditayangkan kembali.


Tetapi saya sekarang jadi penasaran ingin sekali menonton film tersebut. Bukan karena saya ingin melihat kekejaman di film tersebut sih, tetapi lebih keingin tahuan karena saya sudah tidak terlalu ingat bagaimana jalan ceritanya. Hanya saat Almarhumah Ade Irma Suryani, seorang anak gadis kecil tidak bersalah yang ikut merasakan kekejaman  saat itu serta seorang ajudan, Almarhum Pierre Tandean yang telah rela mengorbankan nyawanya dalam menyelamatkan atasan nya saat itu, yakni Pak Nasution.


Sisanya saya hanya ingat sepotong, yakni pemasukan mayat-mayat yang mengenaskan itu di dalam lubang buaya, yang sampai saat ini saya masih tidak berminat melihatnya. Walau sudah di marmer agar tidak ada kesan seram.


Bodohnya lagi, setelah era reformasi telah berjalan bertahun-tahun, mengapa saya baru mempertanyakan, sebenarnya tanggal 1 Oktober itu masih diperingati sebagai hari kebangkitan nasional gak sih? Kalau iya benar-benar sangat tidak masuk di akal, karena saat itu jelas bukan kebangkitan Indonesia akibat pengkhianatan, tetapi semua itu sesuai dengan skenario yang telah dirancang dengan sangat baik. Jadi, mungkin sangat baik kalau dianggap sebagai hari kudeta berdarah yang kejam.


Anyway, setelah saya melihat kalender (Thanks God) ternyata hari itu memang sudah tidak ada. Tetapi saya masih berharap, tanggal 30 September ini tetap diperingati sebagai sebuah sejarah, Bagaimanapun juga ke 7 jendral yang meninggal saat itu tetap harus dihormati. Sebaiknya diberi nama apa yah hari ini?

Well I just wanna review what happened at that time. Tidak ada maksud dan tujuan tertentu.
Saya sungguh anti terlibat di bidang politik, hanya membuat kepala saya serasa mau pecah dan menambah banyak dosa saja.

Link Movie : G30S PKI

Petugas Wisata Air Duta Bintaro Menyebar Kaporit Disaat Masih Ada Anak2 Di Dalam Kolam


Wisata Air Perumahan Duta Bintaro


Ini cerita dari teman saya, dia yang mengalaminya sendiri....
(Kok bisa-bisanya gak bertanggung jawab gitu yah)

Hari Sabtu tanggal 30 Juli 2011, saya membawa anak2 ke wisata air Duta Bintaro. Saat itu sudah jam 17.00, Satpam memberitahukan bahwa kolam renang tutup jam 17.30. tetapi karena anak2 ingin masuk, ya sudah akhirnya saya beli tiket dan berpesan bahwa mereka hanya bisa berenang 30mnt.

Pk 17.20 kolam sudah mulai sepi, tinggal kedua anak saya masih bermain di kolam anak2. Pada saat itu petugas kolam renang menyebarkan kaporit kedalam kolam dewasa yang saat itu sudah kosong. kemudian dia mulai berjalan ke kolam anak2, melihat kedua anak saya msh di dalam, dan berbicara dgn mereka. saya yakin dia menyuruh anak2 naik tetapi mereka msh belum mau naik dan saya biarkan saja karena toh msh 10 menit lagi, pikir saya.

Tidak disangka-sangka, petugas itu langsung saja menyebarkan kaporit ke dalam kolam anak2 sebanyak 3 gayung. Saya terkejut dan menghampiri petugas itu, saya tanyakan kenapa harus menyebar kaporit di saat kolam itu msh ada anak2.
Kebetulan disitu juga ada seorang ibu yang menyaksikan dan memprotes petugas itu.
Dia dengan santainya bilang, "kan td sudah saya suruh naik." Langsung emosi saya meledak. Saya katakan, "yang harus diberitahu itu saya sebagai orangtuanya, dan bukan anak2 karena mereka tidak akan mengerti!"
"Tapi kan ibu tau kolam tutup jam 17.30?" kata petugas itu masih dengan santai. "Ya, saya tau, tapi ini masih 10 menit lagi!" teriak saya.
"10 menit itu waktu untuk mandi dan ganti baju Bu, lagipula saya sebar kaporit disisi sebelah sana, anak ibu kan disebelah sini." katanya lagi.
"Saya tidak akan memandikan anak saya disini pak! dan saya tidak peduli mau disebar disisi yang manapun! Ini air, dan kaporit itu bisa kebawa sampai kesini! Bapak tidak bisa seenaknya menyebar kaporit disaat kolam ini masih ada yang berenang!" Emosi saya benar2 sudah memuncak, lebih memuncak lagi pada saat itu saya melihat anak saya yang berumur 3 tahun meminum air kolam itu. Langsung saat itu juga saya turun ke kolam dan mengangkat anak saya dan membawanya pergi.

Saya mencari orang yang bisa diminta pertanggungjawabannya, atau paling tidak nomor telepon orang berwenang yang bisa saya hubungi. Sayang sekali ternyata saya tidak menemukan satu orang pun termasuk satpam. Tapi saya akan tetap mencari orang yang bisa diminta pertanggungjawabannya atas kejadian ini.

Indonesia or Endonesia

Blog ini pernah aku tulis dahulu kala ketima masih nulis blog di Friendster.
Jadi blog ini hanya Rewrite...


Aku cukup prihatin mendengar sebagian besar orang Indonesia menyebut negaranya saja salah.
Tadinya, aku sudah melupakan tulisan ku mengenai Endonesia vs Indonesia ini. Tapi belakangan ini kupingku gatal juga mendengar begitu banyak orang dari artis hingga pejabat, jadi tidak bisa menyalahkan masyarakatnya juga kalau terbiasa menyebut Indonesia dengan Endonesia.


Apakah begitu susahnya melafalkan vokal I yang menjadi huruf pertama sebuah kata? Sepertinya tidak juga. Buktinya, semua orang di dunia ini menyebut India yah India, bukan Endia.
Aduh-aduh, terkadang sedih juga loh, orang bule aja yang notabene bukan orang Indonesia, menyebut negara Indonesia dengan benar. kita kok yang jelas tinggal di dalamnya malah menyebutnya salah.


Bagaimana orang mau menghormati negara Indonesia kalau, dari hal yang paling kecil saja salah ucap. Menyebut nama negara sendiri adalah hal simpel yang mudah tapi krusial bukan?
Perbaiki dulu diri sendiri baru meminta orang lain untuk menghormati. Itu yang selama ini aku pelajari dari orang-orang sekitarku.


Marilah kita sama-sama berusaha mengucapkan Indonesia dengan benar...apalagi, sekarang Indonesia hampir berusia 65 Tahun (bukan waktu yang sebentar bukan?).