Demam Berdarah saat Hamil

Nyamuk demam berdarah


Dua puluh tujuh tahun dalam hidup saya, saya tidak pernah sekalipun sakit hingga harus di rawat di rumah sakit, tetapi ketika saya hamil, saya malah mencicipi dirawat inap di rumah sakit.

Untungnya usia kandunganku sudah masuk trisemester akhir, kalau tidak, akibatnya bisa keguguran. Ketika itu saya tidak pernah menyangka bahwa saya akan merasakan penyakit demam berdarah. Seperti yang saya tulis diatas, seumur hidup saya, penyakit paling berat yang saya derita hanya campak, bahkan cacar saja tidak pernah saya alami.

Awalnya saya merasakan gejala masuk angin biasa seperti pusing-pusing, demam serta nyeri-nyeri. Sama persis kan seperti sedang masuk angina? Hanya keadaan ini berlangsung sudah beberapa hari, akhirnya saya menyerah dan saya cek ke dokter kandungan saya.

Alhasil, saya disuruh cek darah saat itu juga dan ketia hasilnya keluar, saya langsung disuruh menginap di rumah sakit karena jumlah trombosit saya saat itu sudah cukup rendah. Dan semakin rendah saja setiap di cek. Menyebabkan saya yang sedang hamil tua diharuskan bed rest.

Tersiksa sekali saat itu, tidak boleh turun dari ranjang, dan terpaksa diinfus cairan trombosit demi meningkatkan jumlah trombosit saya. Tetapi untungnya banyak ornag yang menyuport saya saat itu, jadi saya tidak merasa stress, dan bahkan janin saya baik-baik serta lincah-lincah saja.

Ketika saya keluar dari rumah sakit, teman saya yang memang dokter mangatakan, kalau saat anda terkena demam berdarah, ketika hamil ataupun tidak, sebaiknya sering minum air putih, pocari sweat juga sangat membantu untuk meningkatkan cairan dalam tubuh. Buah yang paling baik adalah buah jambu merah. Bisa dibuat jus atau dimakan langsung. Dan angkak, biasanya dipakai untuk masakan, bentuknya seperti beras berwarna merah, juga paling baik untuk penderita demam berdarah.

Berikut adalah gejala demam berdarah agar kita bisa mengenalinya sebelum terlambat :

1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari ( 38-40 derajat celsius ).
2. Perasaan menggigil, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung pada awal gejala.
3. Tampak bintik- bintik merah ketika diperiksa dengan metoda uji torniquet.
4. Terjadi pembesaran hati ( hepatomegali ).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Terjadi penurunan trombosit di bawah 100.000/mm3 dan terjadi peningkatan hematokrit diatas 20 %.
7. Pada tingkat lanjut terjadi mimisan dari hidung dan gusi.
8. Terjadinya melena ( buang air dengan kotoran berupa lendir yang bercampur darah ).
9. Tampak bintik-bintik merah sebagai bentuk dari pecahnya pembuluh darah.
10. Demam yang dirasakan menyebabkan pegal dan sakit pada sendi

No comments:

Post a Comment